Taman Sari, Istana Air yang Penuh Eksotisme
Tidak dapat dipungkiri bahwa Yogyakarta masih menjadi kota yang menjadi destinasi yang sangat diminati baik itu di Indonesia maupun dunia. Yogyakarta selalu menawarkan tempat wisata yang beraneka ragam, salah satunya TamanSari. Taman Sari dulunya adalah istana air yang biasanya digunakan sebagai tempat pemandian permaisuri dan juga putri raja. Arsitektur tempat ini memadukan empat budaya sekaligus yaitu Eropa, Hindu, Jawa dan juga Cina yang lengkap dengan ruangan dan juga lorong-lorong asia yang menyimpan banyak cerita.

Taman Sari Water Castle, pict by :IG @ngadiman7
HTM dan Waktu Buka
Harga tiket masuk Taman Sari dibanderol beragam, untuk wisatawan lokal sebesar Rp3.000,- sedangkan untuk wisatawan lokal, harganya Rp7.000,-. Jam buka tempat wisata ini yaitu mulai dari pukul 08.00- 14.00WIB.

Tangga Unik Tamansari, gambar IG @roobimaulana
Lokasi Taman Sari
Lokasi wisata Taman sari ini terletak di komplek Njeron Beteng yang letaknya tak jauh dari Keraton Yogyakarta. Jika sedang berada di Malioboro, Anda bisa berjalan kaki atau naik becak ke Tamansari. Lokasi tempat wisata ini memang tersembunyi di kompleks perkampungan warga yang kadang membuat kebanyakan wisatawan sedikit bingung ketika ingin berkunjung ke tempat ini.
Akses Menuju Taman Sari
Akses menuju taman sari ada dua cara, cara yang pertama yaitu melewati Pasar dan Plaza Ngasem. Lalu temukan gang KP III, kemudian belok kiri dan jalan kaki sekitar 200 meter dan Pulo Kenongo sudah siap menyambut kedatangan Anda. Sedangkan ketika Anda berkeinginan masuk melalui gerbang utama, maka dari pasar Ngasem, naiklah becak ke arah alun-alun selatan, sekitar kurang 0,5 km maka Anda akan menemukan jalan Tamansari.
Awal Mula Didirikan Taman Sari
Dulunya, Yogyakarta merupakan ibukota kerajaan Mataram, sehingga lekat akan peninggalan bersejarah seperti reruntuhan dan juga situs-situs budaya yang menarik. Salah satu peninggalan tersebut adalah Taman Sari. Walau kini, yang tersisa hanya reruntuhannya saja, namun bukan berarti pesona keindahan dan juga kemegahannya hilang. TamanSari tetap menyimpan cerita tersendiri.

Spot foto Tamansari, IG @jessicadevinas
Dibangun atas inisiatif dari Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I. Sebagai sebuah penghormatan kepada seluruh istri Sultan yang sudah turut Andil dalam membantu kerajaan dalam masa-masa peperangan. Seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang bernama Demang Tegis pun kemudian dipilih dengan ditemani oleh seorang mandor yaitu Bupati Madiun. Sultan dulu memberi perintah kepada mereka untuk membangun istana di dekat umbul atau mata air tetapi letaknya tidak jauh dari keratin. Istana tersebut kini dikenal dengan nama Taman Sari.
Dulunya istana ini dikelilingi oleh segaran atau danau buatan yang dipenuhi dengan wewangian yang berasal dari bunga-bunga yang sengaja ditanam di pulau-pulau buatan di sekitarnya. Tetapi hal itu kini sudah tidak bisa disaksikan oleh wisatawan lagi. Tertarik mau ke sini? hubungi PaketWisata.id atau JogjaEmpatRoda.com